Wednesday, February 5, 2014

Pak Tong Gou 白糖糕 atau Kue Gula Putih

Mulanya aku mencari resep bika ambon, akhirnya malah mencoba membuat Pak Tong Gou.

Pak Tong Gou, atau terjemahan langsungnya ke Bahasa Indonesia adalah Kue Gula Putih, adalah kue yang lazim disajikan di restoran dim sum di San Francisco sini. Kue ini dimasak dengan cara mengukus. Tekstur seharusnya kenyal mirip dengan bika ambon, lembut dan manis. Pak Tong Gou enak dimakan saat masih hangat ditemani teh panas. Hm...

Pak Tong Gou 白糖糕

Ini percobaan ke-3-ku membuat Pak Tong Gou. Kali ke-2 aku menggunakan resep dari ayah mertua yang dia dapat dari sebuah restoran. Resep tersebut memerlukan waktu yang lama untuk mengkultur ragi. Dan hasilnya terepes, tidak berlubang-lubang menyerupai sarang lebah. Sedih banget rasanya. Kali ke-3 ini aku kembali lagi ke resep awal hasil researchku. Karena aku ga seberapa suka kue yang terlalu manis, resep ini cocok dengan seleraku. Sayangnya resep ini menghasilkan Pak Tong Gou yang agak padat, tidak lembut digigit. Kalau sudah dingin, terutama dinginnya SF, kue ini jadi kaku. Pinginnya hasil yang gigitannya ringan. Apa mungkin harus ada campuran tepung tapioka ya? Sejauh ini udah research sana-sini, ga ada juga yang bikin Pak Tong Gou selain pakai tepung beras tok. Mohon pencerahannya teman-teman.

Perhatikan untuk ukuran sendok teh (sdt) dan sendok makan (sdm) aku menggunakan sendok takaran standard seperti di gambar di bawah ini. Resep-resep yang aku tulis di blog ini semuanya menggunakan sendok takaran standard ya.

Resep ini aku ambil dari My Kitchen Snippets.  
utk sdt dan sdm, saya gunakan
sendok takaran standard

280 gr tepung beras
200 gr gula putih
300 + 300 ml air
1 sdt dry yeast + 3 sdm air hangat
3 daun pandan – ikat
½ sdt garam
½ sdm minyak goreng

1. Di dalam mangkuk, aduk tepung beras dan 300 ml air sampai rata. Sisihkan.
2. Didihkan 300 ml air, gula putih, garam dan daun pandan sampai gula larut. Setelah mendidih, buang daun pandan. Tuang air gula ke dalam campuran tepung beras & aduk rata. Sisihkan dan diamkan hingga suhu turun dan menjadi cukup hangat.
3. Larutkan dry yeast dan air hangat dan campurkan ke dalam adonan tepung beras yang masih hangat. Aduk rata, tutup dengan cling plastic dan biarkan 1½ hinggal 2 jam hingga keluar gelembung udara kecil di permukaan adonan.
4. Siapkan kukusan dan masak air hingga mendidih.
5. Masukkan ½ sdm minyak goreng ke dalam adonan dan aduk rata, lalu tuang ke dalam piring ikan. Kukus selama 20 menit atau hingga tusuk gigi bersih setelah dikeluarkan dari menusuk kue.
6. Setelah dingin, potong dan sajikan.
Resep menghasilkan dua piring ikan Pak Tong Gou.

Kalau menurut resep asli, cetakan bisa memakai cetakan kue. Aku memakai piring ikan karena papa mertua bilang tradisionalnya dikukus di piring.

Rebusan gula dan daun pandan, adonan
setelah didiamkan terlihat banyak gelembung kecil
Tuang adonan hingga ½ - 1 cm dari bibir piring. Piring ikan yang aku pakai berdiameter 9 inch dengan dalam 1½ inch. Karena adonan ini tidak mengembang seperti cake konvensional, tidak perlu kuatir adonan akan mengembang dan tumpah saat dikukus. Karena seberapa volume adonan yang kamu tuang ke dalam cetakan, hasil kue Pak Tong Gou-nya juga akan sebesar itu juga. Hanya bagian tengah yang menggelembung 1-2 cm ke atas. Perhatikan hasilnya (foto paling kanan bawah.) Pinggir kue tidak mengembang lebih dari batas sampai mana aku tuang adonan mentahnya.

Aku cuma punya satu steamer, jadi hanya bisa mengukus satu piring sekali kukus. Seluruh adonan sudah aku campur dengan minyak goreng untuk mengukus piring pertama. Saat hendak mengukus piring ke-2, aku lihat adonan tidak lagi bergelembung banyak seperti awalnya sebelum aku tambahkan minyak. Tetapi hasil akhirnya tetap bersarang seperti piring pertama.

Pada percobaan pertama dulu aku menggunakan mangkuk berdiameter 6 inch dalam 3 inch. Hasilnya kurang bagus ya teman-teman, karena panas uap air tidak bisa menembus tebalnya adonan, jadi sarang tidak sepanjang dari dasar ke permukaan. Ini mangkok yang dulu aku pakai untuk percobaan pertama.

Saat mengukus aku tidak menutup tutup kukusan dengan kain (tips ini digunakan untuk mengukus bakpao agar uap air terserap kain dan tidak jatuh ke permukaan bakpao), karena aku lihat permukaan hasil kue tidak harus mulus. Hm, lain kali aku bikin Pak Tong Gou lagi, aku akan bikin 1/2 resep saja dan coba membungkus tutup kukusan. Siapa tau bisa menghasilkan Pak Tong Gou mulus.

No comments:

Post a Comment